MADAH



M 189
Hiburan tidak pasti membahagiakan. Tetapi kebahagiaan sudah pasti menghiburkan. 

M 190
Bukti hiburan yang bersifat maksiat itu bukan hiburan dan bukan kebahagiaan adalah di tempat-tempat hiburan selalu terjadi pertengkaran, pembunuhan, bersenget-senget hati, saling merampas dan saling berdendam.

M 191
Manusia yang lemah jiwanya walaupun banyak ilmunya. Apabila mendapat cabaran hidup yang bertimpa-timpa dan berat-berat. Selain itu tidak ada kawan tempat mengadu. Maka mula-mula dia akan susah hati. Kemudian kesusahan itu akan menjadi penyakit jiwa. Setelah itu dia akan kecewa. Kemuncaknya dia akan putus asa, buahnya gila. Jika gila di dunia lagi sudah tentu tidak berguna lagi. Di Akherat nanti Neraka. Wal’iya zubillah.

M 192
Kebaikan itu pada mulanya harus paham dahulu. Kemudian cobalah melaksanakannya. Kemudian terus mujahadah meneruskannya. Sesudah itu istiqomah melakukannya. Kemudian dia akan jadi hiburan seterusnya menjadi tabiat. Kemuncaknya dia akan jadi budaya.

M 193
Kalau kita pemimpin janganlah kita mengaku adil. Kalau kita kaya janganlah kita anggap usaha kita cemerlang. Kalau kita pandai janganlah kita mengaku pandai. Kalau kita penderma janganlah kita mengaku pemurah. Kalau kita banyak beribadah janganlah mengaku ahli ibadah. Kalau kita orang yang berjuang, janganlah mengaku orang yang gigih dan berani. Kalau kita membangun, janganlah kita mengaku kita sudah berjasa. Allah swt hanya menyuruh kita berbuat, bukan menyuruh kita membuat pengakuan sudah berbuat.

No comments:

Bumi Tuhan... Bersaksilah