KEINDAHAN BUKAN PADA BENDA

Keindahan itu bukan melihatnya.

Tidak juga melihat benda-benda yang kehijauan pada pandangan mata.

Juga tidak pada melihat awan yang berarak dan beralih di angkasa.

Keindahan itu bukan melihat kebun yang mengalir di dalamnya air-air yang jernih.

Ada ikan yang bermain-main dan berlari-lari.

Tidak juga melihat laut yang airnya sentiasa bergelombang menghempas

dan memulas.

Kalaulah keindahan itu pada bunga, orang yang ada kebun bunga atau bekerja di kebun bunga paling bahagia.

Orang yang tinggal di tempat yang banyak kehijauan-kehijauan tentu bahagia.

Orang yang selalu merenung awan macam

golongan sasterawan sudah tentu bahagia.

Orang yang bekerja di kebun juga termasuk orang yang bahagia.

Bahkan orang yang paling bahagia sepatutnya yang tinggal di tepi laut.

Tapi realitinya tidak begitu.

Hakikatnya tidak terjadi.

Sebenarnya keindahan itu bukan benda luaran.

Keindahan itu di dalam jiwa, ia bertempat di hati.

Apabila jiwa subur rasa bertuhan, di situlah keindahannya.

Dia adalah pelindung dan pembela,

di sanalah keindahannya

Jadi keindahan itu bukan kepada benda.

Bukan benda luaran yang menjemukan kalau selalu dilihat dan dirasa.

Tapi keindahan itu adalah di dalam diri yang hakiki.

Di dalam hati dan jiwa yang rasa bertuhan.

Sedangkan Tuhan itu sangat dicintai.

Kerana itulah orang yang beragama terlalu sedikit hiburannya di luar dirinya.