Suara Agung Kerinduan๐น
Suatu masa, Bilal minta izin pada khalifah untuk pergi jauh tinggalkan Madinah. Di tanyakan mengapa?
Bilal ratapi buat terakhir kali Madinah di mana suatu saat dia dan Rasulullah berkongsi segala kenangan di Madinah.
Lama sungguh Bilal tinggalkan Madinah dan menetap bersama keluarga di Syria. Perit bagi Bilal untuk melupakan kenangan yang ada bersama Rasulullah SAW. Sekian lama Bilal meninggalkan Madinah, suatu hari, Rasulullah muncul di dalam mimpi Bilal. "Wahai Bilal! Alangkah kerasnya hatimu, mengapa engkau tidak mengunjung tiba menziarahi aku?"
Tersentak Bilal lalu terjaga dari tidur dengan derai air mata yang deras! Sehingga terjaga ahli keluarga Bilal. Bilal menceritakan segala yang terjadi di dalam mimpinya tadi. Lalu ahli keluarganya menyuruh Bilal menziarahi Rasulullah.
Bilal bersama tunggangannya, menangis tanpa henti. Kalau boleh Bilal nak terus meneruskan perjalanannya untuk cepat sampai ke Madinah. Bilal takut di tinggalkan oleh Rasulullah SAW๐
Setelah beberapa hari, Bilal tiba di maqam Rasulullah. Suaranya yang telah kehilangan akibat raungan tangisannya sepanjang perjalanan. Lalu memberi salam, "Asalamualaika Ya Rasulullah."๐ญ๐ญ๐ญ
Bilal masih tidak berhenti menangis.
Tiba-tiba datang amirul mukminin, menerpa Bilal daripada belakang. Saidina Abu Bakar memujuk Saidina Bilal hingga reda sebentar tangisan Bilal.
"Bilal, alang kamu sudah berada di sini. Azankan untuk kami Bilal,"
-sapa Amirul mukminin.
"Tidak wahai amirul mukminin,"
-tolak Bilal.
"Azanlah Bilal kami rindu suara azan kamu itu,"- sapa Saidina Umar pula.
Saidina Bilal menggeleng..
Tiba-tiba datang dua permata kesayangan Rasulullah. Hasan dan Husin.
"Pakcik Bilal, azanlah sebagaimana masa zaman datuk kami masih ada,"
Di peluk dua orang cucu kesayangan Rasulullah, di ciumnya.
"Sebentar tadi baru ku tolak permintaan Khalifah dan Saidina Umar. Aku takut untuk menolak permintaan kalian, aku takut nanti aku di tinggalkan Rasulullah,"
Bilal naik ke menara, di ratapi satu persatu tempat kenangan bersama Rasulullah, sambil air matanya mengalir laju.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar!"
Terdiam penduduk Madinah mendengar suara azan itu.๐ณ๐ณ
Bahkan ada yang bangkit dari tidur yang lena.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar!"
Riuh satu Madinah, keluar seisi rumah di setiap pelusuk Madinah.
"Asyhadu ala ila haa illallah!"
"ABU I'SA RASULULLAH?!"
-apakah Rasulullah di bangkitkan semula-๐ณ๐ณ๐ณ
"Asyhadu ala ila haa illallah!"
Tangisan kota Madinah kian pilu. Menggamit kenangan mereka bersama Rasulullah.
Saidina Abu Bakar, Saidina Umar..
Mengalir air mata dua orang sahabat ini. Satu Madinah di banjiri oleh air mata tangisan kerinduan.
Suara agung itu kembali lalu mencetuskan satu situasi yang tercatit sebagai satu sejarah buat umat akhir zaman.
"Asyhadu anna MUHAMMAD RASULULLAH!"๐ญ
Tersungkur Bilal tak dapat meneruskan azannya lagi. Di sambut dua orang sahabat. "Mengapa Bilal?"
"Waktu tengah azan hingga aku menyebutkan nama kekasihku, aku terlihat kelibat Rasulullah keluar dari rumah untuk solat berjemaah bersama kita,"๐
"Aku rindu Rasulullah,
Aku rindu Rasulullah,
Aku rindu Rasulullah."๐๐
Berlinangan air mata sahabat dan seluruh warga kota Madinah pabila suara agung itu kembali pulang menghantui kerinduan buat junjungan besar Muhammad SAW.
๐น๐น๐น๐น๐น
Allahumma Solli Ala Muhammad๐น๐
๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ
ุงูููู
ุตู ูุณูู
ุนูู ุณูุฏูุงู
ุญู
ุฏ
No comments:
Post a Comment