Bila Allah beristana dihati maka terbitlah dan muncul-lah Mata Hati (lampu Makrifat) yang akan memberi daya keyakinan yang Mutlak dan pegangan yang Sejati terhadap sesuatu, walaupun hal itu keluar dari jangkauan pemikiran Manusia itu sendiri disamping Ilmu dan petunjuk daripada Allah.
Mereka itulah mendapat petunjuk dari pada Allah dan merekalah orang-orang beruntung.
Dengan mendapat Mata Hati yaitu Mata Basir, maka Manusia akan mendapat Cahaya Nur Kalbu yang membawa Manusia Makrifat kepada Allah Swt. Sesungguhnya Nur Kalbu itulah yang menjadi dasar kepada perjuangan proses menyucikan Hati. Kesucian Hati pada peringkat awal dapat diukur dengan berhasilnya ke-jaya-an mendapat Nur Kalbu yang memancar pada lampu Makrifat ataupun Mata Batin.
Sesungguhnya Mata Basir akan terpancar apabila Hati bersih dan suci dengan Allah Swt dan dengan adanya Mata Basir maka Manusia bukan saja dapat melihat sesuatu yang Zahir tetapi Manusia tersebut dapat pula menyaksikan sendiri sesuatu yang Ghaib dan keluar dari daya pemikiran Manusia dengan demikian perasaan kasih dan keAgungan yang mendalam terhadap Allah makin bertambah kukuh dan tebal.
Dengan demikian Manusia akan memberi segala kasih sayang, cinta, rasa dan keAgungan itu hanya kepada Allah. Mereka tidak lagi membagikan kasih sayang, cinta, rasa dan keAgungan itu kepada yang lain tetapi dengan sesungguhnya timbul pada Diri-Nya Sifat –sifat yang mencari segalanya untuk Allah Semata-mata. Mereka tidak lagi akan membuat pergantungan pada orang lain selain Allah dan mereka juga tidak akan
Minta pertolongan selain dari pada Allah, mereka hanya mengharapkan untuk mendapat petunjuk dan Ilmu serta pertolongan dari Allah Swt seperti yang pernah diberikan kepada Rasul-Rasul, Nabi-Nabi, Aulia-aulia orang- orang yang dikasihi Allah Swt.
Yang menguasai hari kebangkitan, kepadaNya dibangkitkan dan kepadanya dimohon pertolongan untuk mendapat jalan sebenarnya yaitu jalan orang-orang yang diredhai dan bukan jalan kesehatan.
Sesungguhnya Mata Basir itulah yang memberi jalan petunjuk kepada manusia itu, menghasilkan suatu Nur (Cahaya) yang bernama . Nur kalbu, Nur inilah yang menghasilkan keyakinan terutama pada suatu hal yang Ghaib.
No comments:
Post a Comment