Rancangan::: Membunuh Rasulullah Saw


Firman Allah:


Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu( Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik pembalas tipu daya. (Al-anfal : 30)


Diketika mana Allah izinkan Rasulullah Saw berhijrah ke Madinah, orang Kafir Quraisy pula pada ketika itu merasakan bahaya besar yang akan menimpa mereka bila mana orang-orang Islam sudah berkumpul di Madinah dan membina kekuatan disana. Mereka kena berbuat sesuatu sebelum terlambat. Abu Jahal memanggil pembesar-pembesar Kafir Quraisy ke sidang tergempar di Darul Nadwah. Tapi Abu Jahal pesan pada semua, jangan panggil sorang pun dari Bani Abdul Mutalib, Bani Abdul Manaf dan Bani Hasyim begitu juga orang-orang yang ada hubungan rapat dengan mereka dan dengan orang-orang Madinah.

Ketika mereka berkumpul itu, datang  seorang tua yang berpakaian seperti pakaian orang Najd. Kata Rasulullah Saw, orang tua itu adalah iblis yang turut hadir dalam rupa manusia untuk membantu Kafir Quraisy menyelesaikan masalah mereka kali ini. Dalam perbincangan itu, kata Abul Buhturi, kita penjarakan Muhammad. Kata Abu Jahal dan orang tua itu, kalau kita penjara Muhammad, Sahabat-Sahabatnya akan terus berkumpul di Madinah. Lambat laun mereka akan datang juga membebaskan Muhammad dan memerangi kita. Kata satu pandangan lagi, kita buang negeri ke tempat diluar Tanah Arab ini. Kata mereka, itupun tak boleh, nanti Muhammad boleh datang ke Madinah. Masing-masing buntu untuk mencari jalan penyelesaian sehinggalah Abu Jahal memberikan cadangannya. Kata Abu Jahal, kita bunuh Muhammad. Kita pilih dari setiap kabilah seorang pemuda yang gagah dan mereka nanti membunuh Muhammad secara beramai-ramai. Kalau Bani Abdul Mutalib, Bani Abdul Manaf dan Bani Hastim ingin menuntut bela, mereka tak akan mampu mengapa-apakan kita semua. Kata lelaki tua tadi, benar, inilah pandangan yang paling tepat. Begitulah Abu Jahal, dia ada idea yang syaitan pun tak ada. Lebih jahat dari syaitan. Jadi Kafir Quraisy sudah sepakat tentang perkara ini.

Dalam masa yang sama Rasulullah Saw sudah bersiap-siap untuk berhijrah ke Madinah. Oleh kerana di rumah Rasulullah Saw banyak harta dan barang-barang berharga yang disimpan oleh orang ramai kepada Rasulullah Saw. Kalau mereka nak musafir barang-barang berharga ini mereka simpan di rumah Rasulullah Saw. Begitulah akhlak Rasulullah Saw, musuh pun menaruh kepercayaan kepadanya. Jadi Rasulullah Saw taklimatkan kepada Saidina Ali semua barang barang itu untuk dikembalikan kepada tuannya dan Rasulullah Saw meminta Saidina Ali supaya tidur ditempat baginda pada malam itu.

Pada malam itu semua pemuda yang dipilih tadi telah siap mengepung rumah Rasulullah Saw, waktu itu Rasulullah Saw masih berada didalam rumah. Mereka tunggu diluar, mereka tak berani merempuh kerana didalam rumah Rasulullah Saw juga ada kaum wanita. Bagi mereka aib besar merempuh masuk kedalam rumah yang ada wanita. Setelah Rasulullah Saw meninggalkan Saidina Ali ditempat tidurnya, Rasulullah Saw keluar dari pintu rumahnya berjalan ditepi-tepi pemuda pemuda itu tapi mereka tak dapat melihat Rasulullah Saw. Rasulullah Saw keluar sambil membaca surah Yasin, bila sampai pada ayat :

Dan kami jadikan dihadapan mereka sekat (dinding) dan dibelakang mereka juga sekat, dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (yasin : 9)


Rasulullah Saw mengambil segenggam pasir dan ditaburkan keatas kepala-kepala mereka semua. Rasulullah Saw berjalan menuju ke rumah Saidina Abu Bakar yang belum tahu lagi tentang hijrah pada malam itu.

No comments:

Bumi Tuhan... Bersaksilah