Apapun yang kita lakukan, tempat pandangan Allah terhadap kita ialah pada hati kita.
Dikatakan dalam hadis, Allah tidak menilai rupa lahir kita tetapi Allah menilai apa yang ada dalam hati kita.
Dikatakan dalam Al-Quran, di hari Akhirat, harta dan anak tidak berguna lagi melainkan orang yang datang membawa hati yang selamat.
Begitulah pentingnya hati ini.
Serba-serbi yang kita lakukan dinilai Allah tergantung pada hati.
Setiap amal itu dilihat daripada niat dan keikhlasan di hati.
Sembahyang yang kita lakukan, Allah hanya terima jika ada khusyuk di hati.
Begitu juga ibadah lainnya, begitu juga wirid zikir kita, hanya sanya dinilai Allah bila ada rasa-rasa di hati.
Malah disebut juga Nabi, bila baik hati, baiklah seluruh anggota badan, jika jahat hati, jahatlah anggota badan.
Dan dosa hati lebih besar akibatnya daripada dosa lahir.
Jika hati ada riyak, jika hati ada sombong, jika hati ada hasad dengki, maka hati itu hanya layak duduknya di neraka.
Sebaliknya hati yang ada rasa hamba seperti rasa diri tidak layak dan rasa hina di hadapan Tuhan, juga hati yang kuat imannya, hati yang sabar, redha, tawakkal, syukur dan pemurah.
Hati seperti inilah yang mendapat pandangan Tuhan.
Jadi, apa erti semua ini?
Ia satu peringatan besar buat kita.
Agar sentiasa memeriksa dan menjaga hati.
Agar melebihkan soal hati daripada soal-soal lainnya.
Moga kita selamat di dunia dan di Akhirat nanti.
Al fakir ilallah
No comments:
Post a Comment