Kehidupan yang baik adalah kelapangan dada dan ketenangan hati sekalipun seseorang berada dalam keadaan yang sulit, tetapi hatinya tenang dan dadanya lapang.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin karena seluruh urusannya adalah baik. Hal itu tidak layak bagi seorang pun kecuali bagi orang Mukmin. Bila ditimpa kesulitan maka dia sabar, hal itu baik baginya. Dan apabila dikaruniai mengalami kesenangan maka dia bersyukur, hal itu baik bagi dirinya." (HR. Muslim).
Apabila seorang yang kafir ditimpa kesusahan, apakah dia bersabar? Tidak! Bahkan dia akan bersedih dan dunia akan terasa sempit baginya, terkadang dia putus asa dan bunuh diri. Akan tetapi seorang Mukmin akan bersabar dan akan merasakan kelezatan sabarnya berupa kelapangan dada dan ketenangan, oleh karena itu, kehidupannya pun menjadi baik. Inilah maksud dari firman Allah Ta'ala: "Maka Kami akan memberikan kehidupan yang baik baginya." (QS. An-Nahl: 97). Kehidupan yang baik di dalam hati dan jiwanya.
( Insya Allah dilanjutkan dengan kisah al-Hafizh Ibnu Hajar dengan orang kafir )
[ Kitaabul 'Ilmi, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin ]
No comments:
Post a Comment