itulah akal yang tersendiri
Akal yang tersendiri ialah akal yang tiada kontrol
Bebas memikirkan apa saja
Sedangkan akal bukannya Tuhan, Ia dicipta oleh Tuhan
Tentulah lemah
Jangkauannya adalah terbatas
Tidak semuanya dapat dianalisa oleh akal
Padahal ciptaan Tuhan itu ada yang lahir, ada yang batin
.
Ada yang dapat dilihat, dan ada yang tidak dapat dilihat
Ada alam nyata, ada alam ghaib
Ada yang tersirat, dan ada yang tersurat
Ada pula yang bersifat lahir, ada yang bersifat maknawi, dan juga yang bersifat rohani
Bahkan Tuhan, Dia adalah zat yang mempunyai sifat
Dia adalah pencipta alam lahir, dan alam yang ghaib
Menjadikan yang tersurat, dan yang tersirat
Yang lahir, maknawi, dan rohani
Dia pencipta, bukan dicipta
Lebih-lebih lagilah akal tidak mampu mengetahui semata-mata kekuatan akalnya
Kalau dia tidak bersandar dengan kekuatan wahyu dari Tuhan,
Kebenaran mutlak sudah tentulah tidak diketahuinya
Karena itulah, orang yang berbangga dengan akal,
hendak menyelesaikan masalah dengan akal selalu saja berlawanan dan salah
Apabila selalu berlawanan dan keliru, berlakulah adu pendapat
Apabila selalu adu pendapat, memecahkan ukhwah
Kemudian nafsu juga akan campur tangan
Ditunggangi pula oleh syaitan
Orang yang menggunakan akal semata-mata, akan datang sakit hati
Hasad dengki pun menyerang
Jurang beda pendapat pun akan bertambah dalam
Maka akan berlakulah pertengkaran, peperangan, dan permusuhan
Begitulah sifatnya akal apabila ia tersendiri
Itulah akibatnya akal tanpa ditunjang oleh Tuhan
Dia telah menuhankan dirinya sendiri, yaitu akalnya
Pikirlah, akal yang bukan Tuhan mengaku diri Tuhan
Tentulah banyak perkara yang negatif akan berlaku
Akal yang lemah tidak mengaku lemah
Akal, yang banyak hal tidak diketahuinya, memaksa-maksa diri tahu
Tidak kacau balau-kah? Tentulah kacau balau
Dunia yang kacau balau itulah karena akal
Dunia sudah jadi neraka karena akal yang mengambil alih kuasa Tuhan
Tuhan pun berlepas tangan
Tanggunglah sendiri
Tuhan tidak susah, Maha suci Tuhan dari susah
Yang susah dan parah adalah manusia itu sendiri
Ada alam nyata, ada alam ghaib
Ada yang tersirat, dan ada yang tersurat
Ada pula yang bersifat lahir, ada yang bersifat maknawi, dan juga yang bersifat rohani
Bahkan Tuhan, Dia adalah zat yang mempunyai sifat
Dia adalah pencipta alam lahir, dan alam yang ghaib
Menjadikan yang tersurat, dan yang tersirat
Yang lahir, maknawi, dan rohani
Dia pencipta, bukan dicipta
Lebih-lebih lagilah akal tidak mampu mengetahui semata-mata kekuatan akalnya
Kalau dia tidak bersandar dengan kekuatan wahyu dari Tuhan,
Kebenaran mutlak sudah tentulah tidak diketahuinya
Karena itulah, orang yang berbangga dengan akal,
hendak menyelesaikan masalah dengan akal selalu saja berlawanan dan salah
Apabila selalu berlawanan dan keliru, berlakulah adu pendapat
Apabila selalu adu pendapat, memecahkan ukhwah
Kemudian nafsu juga akan campur tangan
Ditunggangi pula oleh syaitan
Orang yang menggunakan akal semata-mata, akan datang sakit hati
Hasad dengki pun menyerang
Jurang beda pendapat pun akan bertambah dalam
Maka akan berlakulah pertengkaran, peperangan, dan permusuhan
Begitulah sifatnya akal apabila ia tersendiri
Itulah akibatnya akal tanpa ditunjang oleh Tuhan
Dia telah menuhankan dirinya sendiri, yaitu akalnya
Pikirlah, akal yang bukan Tuhan mengaku diri Tuhan
Tentulah banyak perkara yang negatif akan berlaku
Akal yang lemah tidak mengaku lemah
Akal, yang banyak hal tidak diketahuinya, memaksa-maksa diri tahu
Tidak kacau balau-kah? Tentulah kacau balau
Dunia yang kacau balau itulah karena akal
Dunia sudah jadi neraka karena akal yang mengambil alih kuasa Tuhan
Tuhan pun berlepas tangan
Tanggunglah sendiri
Tuhan tidak susah, Maha suci Tuhan dari susah
Yang susah dan parah adalah manusia itu sendiri
No comments:
Post a Comment