Berikutnya adalah keterangan Al Quran, Hadis Rasulullah SAW dan  beberapa kisah yang pernah berlaku pada masa yang lalu tentang dasyatnya  kematian, azab siksa kubur dan suasana alam barzakh yang mengerikan.
 Dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: Kami bersama Nabi s.a.w. keluar  menghantar jenazah seorang sahabat Ansar, maka ketika sampai ke kubur  dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi s.a.w. duduk dan kami duduk di  sekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung di atas kepala  kami, sedang Nabi s.a.w. mengorek-ngorek dengan dahan yang ditangannya,  kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: Berlindunglah kamu kepada  Allah dari siksa kubur, 2 atau 3 kali diulang. Lalu bersabda:  Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggalkan dunia dan menghadapi  akhirat (akan mati), turun padanya Malaikat yang putih-putih wajahnya  bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya  sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malakul maut dan  duduk di dekat kepalanya dan memanggil. Wahai roh yang tenang baik,  keluarlah menuju pengampunan Allah dan redhoNya.
 Nabi s.a.w. bersabda: Maka keluar rohnya mengalir bagaikan titisan  dari mulut bekas tempat air, maka terus diterima, dan terus dimasukkan  dalam katan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang  terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan  Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang harum ini? Dijawab: Roh  Fulan bin Fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu  langit, dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap langit diantar oleh  Malaikat muqarrabun dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke  langit ketujuh, maka Allah berfirman: Catatlah suratnya di Illiyyin.
 Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan  di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada  saatnya. Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang  kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: Siapa Tuhanmu. Maka dijawab:  Allah Tuhanku. Lalu ditanya: Apakah agamamu? Dijawab: Agamaku Islam.  Ditanya: Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di  tengah-tengah kamu itu? Dijawab: Dia utusan Allah. Lalu ditanya:  Bagaimanakah kau mengetahui itu? Dijawab: Saya membaca kitab Allah lalu  percaya dan membenarkannya. Maka terdengar suara: Benar hambaku, maka  berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan  untuknya pintu yang menuju ke syurga, supaya ia mendapat bau dan hawa  syurga, lalu diluaskan kubur sepanjang pandangan mata kemudian datang  kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata:  Terimalah kabar gembira , ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.  Lalu ditanya: Siapakah kau? Jawabnya: Saya amalmu yang baik. Lalu ia  berkata: Ya Tuhan segerakan hari Qiamat supaya segera saya bertemu  dengan keluargaku dan kawan-kawanku.
 Sabda  Rasulullah SAW yang bermaksud: “ 
 Apabila seseorang manusia itu  meninggal, maka terputuslah segala pahala amalannya, melainkan tiga  amalan yang kekal berterusan walaupun selepas kematian, iaitu amalan  soleh, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak
Apabila seseorang manusia itu  meninggal, maka terputuslah segala pahala amalannya, melainkan tiga  amalan yang kekal berterusan walaupun selepas kematian, iaitu amalan  soleh, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak  
yang soleh  kepada kedua ibu bapanya”. Hadis Riwayat Muslim
Nabi s.a.w. bersabda: Adapun hamba yang kafir jika akan meninggalkan  dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit  yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk di mukanya sepanjang  pandangan mata, kemudian datang malakul maut dan duduk di samping  kepalanya, lalu berkata: Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka  Allah, maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya  bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat  dan ototnya, lalu diterimanya akan dimasukkan dalam kain hitam, dan  dibawa dengan bau yang sangat basin bagaikan bangkai, dan dibawa naik,  maka tidak melalui Malaikat melainkan ditanya: Roh siapakah yang jahat  dan basi itu? Dijawab: Roh Fulan bin Fulan dengan sebutan yang amat  buruk sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak  dibuka untuknya.
 Kemudian Nabi s.a.w. membaca ayat: Tidak dibukakan bagi mereka itu  pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga onta dapat  masuk dalam lobang jarum.
Kemudian diperintahkan: Tulislah orang itu dalam sijjin, kemudian  dilemparkan rohnya itu begitu saja sebagaimana Ayat: Dan siapa  mempersekutukan Allah. maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar  burung helang atau dilemparkan oleh angin ke dalam jurang yang curam.
 Kemudian dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu  didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu menanya: Siapa  Tuhanmu?
 Jawabnya: Saya tidak tahu.
 Lalu ditanya: Apakah agamamu?
 Jawabnya: Saya tidak tahu.
 Lalu ditanya: Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutus di tengah-tengah kamu itu?
 Jawabnya: Saya tidak tahu.
 Maka terdengar suara seruan dari langit: Dusta hambaku hamparkan  untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa  olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit  dan rusak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang  busuk wajahnya dan basi baunya berkata kepadanya: Sambutlah hari yang  sangat buruk bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah  kepadamu.
 Lalu ia bertanya: Siapakah kau? Jawabnya: Aku amalmu yang buruk. Lalu  ia berkata: Ya Tuhan jangan keburu hari qiamat, ya Tuhan jangan  percepatkan hari qiamat.
 Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah  s.a.w. bersabda: Seorang mukmin jika sakaratul maut didatangi oleh  Malaikat dengan membawa sutra yang berisi misik (kasturi) dan  tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut di  dalam adunan sambil dipanggil: Hai roh yang tenang kembalilah kepada  Tuhanmu dengan perasaan rela dan diredhoi. Kembalilah kepada rahmat dan  keredhoan Allah, maka jika telah keluar rohnya terus diletakkan di atas  misik dan bunga-bunga itu dan dilipat dengan sutra, lalu dibawa ke  illiyyin.
 Adapun orang kafir jika sakaratul maut didatangi oleh Malaikat yang  membawa kain bulu di dalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan  kekerasan sambil dikatakan kepadanya: Hai roh yang jahat keluarlah  menuju murka Tuhanmu ke tempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila  telah keluar rohnya diletakkan di atas api dan bersuara seperti sesuatu  yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin.
 Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Seorang mukmin jika diletakkan  di kubur maka diperluas kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan  padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutra, dan bila ia hafal sedikit  dari Quran cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah memberikan  kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan  ia dalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang  berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari  tidur itu bagaikan yang masih kurang masa tidurnya dan belum puas.
 Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga  menghancurkan tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya, lalu dikirim  kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya hingga habis dan  sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan  menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa pentung dari besi  yang terus dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara  jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya,  selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.
 Abul-Laits berkata: Siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka  harus melazimi empat dan meninggalkan empat, adapun yang harus dijaga  iaitu:
1. Menjaga sembahyang lima waktu.
2. Banyak bersedekah.
3. Banyak membaca Al Quran.
4. Memperbanyak tasbih (membaca: Subhanallah, walhamdulillah wal’aa  ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa bilah). Sebab  semua yang empat dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
 Adapun empat yang harus ditinggalkan iaitu:
1. Dusta.
2. Adu-adu.
4. Menjaga kencing,  Rasulullah bersabda: Bersih-bersihlah kamu daripada  kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni jika  cebok jangan sampai ada sisanya, harus bersih dan benar-benar puas).
 Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Allah  tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan tidak khusyuk.  Dalam bacaan Quran (atau cepat-cepat). Dan berkata keji waktu puasa, dan  tertawa di kubur.
 Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: Kamu jangan  tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah  banyaknya orang yang sudah bingung di dalamnya, dan jangan tertipu  kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu  pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal  memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk ke dalamnya.
 Sufyan Atstsauri berkata: Siapa yang sering (banyak) memperingati  kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa  yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang  api neraka.
 Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: Hai hamba Allah  berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu  berada di tempat ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan  terpegang juga, maut terikat selalu di ubun-ubunmu, maka carilah jalan  selamat, carilah jalan selamat, dan segera-segera, sebab dibelakangmu  ada yang mengejar kamu iaitu kubur, ingatlah bahwa kubur itu adakalanya  kebun dari kebun-kebun syurga, atau jurang dari jurang-jurang neraka,  dan kubur itu tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah  tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.
 Ingatlah sesudah itu ada hari yang lebih ngeri, hari di mana anak  kecil segera beruban, dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu  yang menyusu lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan  kandungannya, dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk  tetapi tidak mabuk arak hanya siksa Allah sangat ngeri dan dahsyat.
 Ingatlah bahwa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan curam  yang dalam, perhiasannya besi, dan airnya darah bercampur nanah, tidak  ada rahmat Allah di sana. Maka kaum muslimin pada menangis, lalu ia  berkata: Dan di samping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan  bumi, tersedia untuk orang-orang yang taqwa. Semoga Allah melindungi  kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam Darun-naiem  (syurga yang serba kenikmatan).
 Carilah  kawan atau cintalah kawan sebanyak-banyaknya Untuk menjadi sahabatmu  ketika sakaratul maut Di waktu itu selain kawan tidak ada siapa yang  menolongmu Juga di dalam kubur, sahabatmulah yang akan berada  bersama-samamu Orang lain janganlah diharapkan. Hinggalah sampai ke  Padang Mahsyar, kawan juga yang akan membantu kawan. Selain itu semuanya  lari dan menjauhkan diri. Yang dimaksudkan kawan yang akan membela kita  di sini. ialah amal soleh kita...
Usaid bin Abdirrahman berkata: Saya telah mendapat keterangan bahwa  seorang mukmin jika mati dan diangkat. Ia berkata: Segerakan aku, dan  bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: Aku  kasih kepadamu ketika di atas belakangku, dan kini lebih sayang  kepadamu. Dan bila orang kafir mati lalu diangkat jenazahnya ia berkata:  Kembalikan aku dan bila diletakkan di lahadnya, bumi berkata kepadanya:  Saya sangat benci kepadamu ketika kau di atas belakangku, dan kini aku  lebih benci lagi kepadamu.
 Usman bin Affan r.a. ketika berhenti di atas kubur ia menangis, maka  ditegur: Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi  kau menangis kerana kubur? Jawabnya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Kubur  itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur,  maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur  maka yang di belakangnya lebih berat daripadanya.
 Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: Ketika saya duduk bersama  Ibn Abbas r.a. tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata:  Kami rombongan haji, dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai  di daerah Dzatishshahifah tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala  keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya tiba-tiba ada ular  sebesar lahad. Maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada  ular, maka kami biarkan dan menggali lain tempat juga kami dapatkan  ular, maka kami biarkan, dan kini kami bertanya kepadamu bagaimanakah  harus kami perbuat terhadap mayat itu? Jawab Ibn Abbas: Itu dari amal  perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja, demi Allah andaikan  kamu menggali bumi ini semua nescaya akan kamu dapatkan ular di  dalamnya.
 Maka mereka kembali dan mengubur mayat itu di salah satu kubur yang  sudah digali itu, dan ketika mereka kembali ke daerahnya mereka pergi  kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya, sambil tanya kepada  isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oleh suaminya? Jawab  isterinya: Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil  sekadar untuk makanannya sehari, dan memasukkan tangkai-tangkai gandum  itu ke dalam karung seberat apa yang diambilnya itu.
 Berita ini menunjukkan bahwa kianat itu salah satu sebab siksa kubur,  dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat.  Ada keterangan bahwa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali:
1. Hai anak Adam anda berjalan di atas belakangku dan kembalimu di dalam perutku.
2. Hai anak Adam anda makan berbagai macam di atas belakangku dan anda akan dimakan ulat di dalam perutku.
3. Hai anak Adam anda tertawa di atas belakangku, dan akan menangis di dalam perutku.
4. Hai anak Adam anda bergembira di atas belakangku dan akan berduka di dalam perutku.
5. Hai anak Adam anda berbuat dosa di atas belakangku, maka akan tersiksa di dalam perutku.
 Amr bin Dinar berkata: Ada seorang penduduk kota Madinah yang  mempunyai saudara perempuan di hujung kota, maka sakitlah saudaranya itu  kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa ke kubur,  kemudian setelah selesai mengkuburkannya dan kembali pulang ke rumah ia  teringat pada bekas yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia  minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali  terjumpa bekasnya, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: Tolong  kau gali sebab saya ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini,  maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihat kuburnya menyala api,  maka segera ia meratakan kubur itu, dan kembali kepada ibunya, bertanya:  Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu? Ibunya berkata: Mengapakah  kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?
 Anaknya tetap minta supaya diberi tahu tentang amal perbuatan  saudaranya itu, lalu diberitahu bahwa saudaranya itu biasa mengakhirkan  sembahyang dari waktunya, juga tidak dalam keadaan bersuci, dan diwaktu  malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengarkan  bicara-bicara mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga  mengadu-adu antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu  siapa yang ingin selamat dari siksa harus menjauhkan diri dari sifat  namimah adu-adu (mengadu domba di antara jiran tetangga dan lain orang)  supaya selamat dari siksa kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan  Malaikat Munkar Nakir.
 Nabi s.a.w. bersabda: Seorang muslim jika  ditanya dalam kubur, maka ia terus membaca: Asyhadu an laa ilaha  illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut  dalam firman Allah: Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan  kalimah yang teguh di mana hidup di dunia dan di akhirat (iaitu kalimah  laa iiaha illallah, Muhammad Rasulullah).
 Dari ketetapan itu terjadi dalam tiga masa:
1. Ketika melihat Malakulmaut.
2. Ketika menghadapi pertanyaan Munkar Nakir.
3. Ketika menghadapi hisab di hari qiamat.
 Dan ketetapan ketika melihat Malakul maut dalam tiga hal:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam.
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahwa ia mendapat rahmat.
3. Melihat tempatnya di syurga.
 Dan ketetapan dalam kubur juga ada tiga hal:
1. Diberi ilham oleh Allah untuk menjawab dengan jawapan yang diredhai Allah.
2. Hilang rasa takut dangentar.
3. Melihat tempatnya di syurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
 Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga hal:
1. Allah memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar.
2. Mudah dan ringan hisabnya.
3. Diampunkan segala dosanya.
 Ada juga yang menyatakan bahwa ketetapan itu dalam empat masa:
1. Ketika mati.
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut.
3. Ketika hisab.
4. Ketika berjalan di atas Sirat sehingga berjalan bagaikan kelajuan kilat.
 Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya? Maka Ulamak  telah membicarakannya dalam berbagai pendapatnya, sebahagian berkata:  Pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad, dan di saat itu roh masuk  ke dalam jasad hanya sampai di dada. Ada pendapat berkata: Rohnya di  antara jasad dan katan. Dan yang sebaiknya seorang mempercayai adanya  pertanyaan dalam kubur tanpa bertanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan  kita sendiri akan mengetahui bila kita sampai di sana.
 Maka bila ada orang menolak adanya soal Munkar Nakir dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan:
1. Mereka berkata: Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.
2. Atau ia berkata: Tidak ada dalil yang menguatkan.
 Pendapat pertama bahwa ia tidak mungkin dalam akal, kerana menyalahi  kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti meniadakan kenabian dan  mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiat  mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan  menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s. demikian  pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam,  maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam.
 Jika ia berkata: Tidak ada dalil, maka hadis-hadis yang diterangkan  sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu menerima  kenyataan. Firman Allah: Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu  (ajaranku) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar  ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur).
 
Firman  Allah yang bermaksud "Setiap yang bernyawa akan merasai mati dan  sesungguhnya pahala kamu akan dibalas pada hari Khiamat." Surah Ali  Imran ayat 185. Rasulullah SAW bersabda "Sebelum berlakunya Hari Qiamat,  akan terdapatnya kematian yang amat menakutkan dan kemudian dari itu  berlakulah tahun-tahun gempa bumi"
Demikian pula ayat: Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin  dengan kalimah yang teguh di dunia dan di akhirat. Dari Said bin  Al-Musayyab dari Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: Jika  seorang mukmin telah masuk ke dalam kubur, maka didatangi oleh dua  Malaikait yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan bertanya,  sedang ia mendengar suara derap kasut mereka ketika kembali, lalu  ditanya oleh kedua Maiaikat itu: Siapa Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan  siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah Tuhanku, dan agamaku Islam, dan Nabiku  Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan  kau dalam kalimat itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah erti: Allah  menetapkan mereka dalam kalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah  menyesatkan mereka tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga  ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa  Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh  Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka terus dipukul dengan pentung  (pukul), sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang di alam kecuali  manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pengsan).
 Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda  kepada Umar: Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua  Malaikat yang akan mengujimu di daiam kubur iaitu Munkar Nakir hitam  keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguris bumi, sedang rambut  keduanya sampai ke tanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat,  dan matanya bagaikan kilat yang menyambar? Umar bertanya: Ya Rasulullah  apakah ketika itu saya cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?  Jawab Nabi s.a.w.: Ya. Berkata Umar: Jika sedemikian maka saya  selesaikan keduanya dengan izin Allah. Nabi s.a.w. bersabda:  Sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.
 Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda: Tiada seorang  yang mati meiainkan ia mendengkur yang didengar oleh semua binatang  kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pengsan, dan bila  dihantar ke kubur, maka jika ianya soleh (baik) berkata: Segerakanlah  aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan  nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata:  Jangan terburu-buru, andaikan kamu mengetahui apa yang di depanku  daripada bahaya nescaya kamu tidak akan terburu-buru. Kemudian jika  telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam  kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh  sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia  semalam tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang  dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya:  Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana takut  dari saat yang seperti ini, lalu datang dari kanannya, maka ditolak oleh  sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku kerana ia biasa sedekah  kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia datang dari kirinya  maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa  lapar dan haus kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu ia  dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur.
 Lalu ia ditanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu?
 la tanya: Siapakah itu?
 Dijawab: Muhammad s.a.w.?
 Maka dijawab: Saya bersaksi bahwa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua  Malaikat itu: Engkau hidup sebagai orang mukmin, dan mati juga mukmin.  Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang  dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan  dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan  menyelamatkan kami dari siksa kubur, kerana Nabi s a.w. juga berlindung  kepada Allah dari siksa kubur.
 Aisyah r. a. berkata: Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa  kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi minta-minta, dan  sesudah saya beri ia berkata: Semoga Allah melindungi kamu dari siksa  kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi,  lalu saya ceritakan kepada Nabi s. a. w. maka Nabi s. a. w. memberitahu  kepadaku bahwa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang Islam  berlindung kepada Allah dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk  menghadapi kubur dengan amal yang salih, sebab selama ia masih hidup  maka Allah telah memudahkan baginya segala amal salih.
 Sebaliknya bila ia telah masuk dalam kubur, maka ia akan ingin kalau  dapat diizinkan untuk melakukan satu hasanat saja, tetapi tidak  diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang  yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati,  kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat  akan sembahyang dua rakaat berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil,  sebagaimana ketika di dunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan  pada orang-orang yang masih hidup membazirkan waktu dalam permainan dan  kelalaian semata-mata.
 Wahai pembaca sekelian, jagalah dan  siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, selama engkau  mem perhatikan pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau  mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak  laku, kerana itu rajin-rajinlah mengumpulkan sebanyak mungkin  daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab  pada saat ia berharga maka kita tidak akan dapat mencari atau  mencapainya. Kami mohon semoga Allah memberi taufiq untuk bersiap-siap  menghadapi saatnya, dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang  menyesal seningga ingin kembali ke dunia tetapi tidak diizinkan, juga  semoga Tuhan memudahkan atas kami sakaratul maut, dan kesukaran kubur,  demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat. Amin.
     .