Hanifa bakal jadi Kak long!



salam wrbt.. hanifa dah berusia setahun 10 bulan. Adiknya bakal lahir sebulan je lagi.. dalam Ramadhan ini.. Hanifa keluar dulu 3 Syawal. Adiknya Ramadhan...๐Ÿ˜Š๐Ÿ‘๐Ÿป

Moga membawa keberkatan buat keluargaku! 

Nurul Hanifa Hannan. ingat pesan ayah, jaga umi dan adik bebaik tau!

Jadi hafizah Quran ya! boleh syafaatkan kami nanti. Sebab ayah ni banyak dosa yg x ditaubatkan lagi.. Kalau dh taubatpun, belumtentu lagi diterima๐Ÿ˜ญ
Doakan ayah dan umi ketika kami masih hidup mahupun selepas kami telah bergerak awal ke alam barzah. 

Moga generasi kita menjadi generasi Rabbani... ameen



anak ayah

salam wrbt. 
alhmdulillah. dpt mencoret lagi. di bulan rejab. hampir memasuki syaaban.. 

Hanifa sudah setahun 9 bulan. 
ummi Zaf dah berbadan dua lebih 7 bulan... x lama lagi, bakal menyambut kelahiran baharu. in shaa Allah. 

Hanifa sekarang sudah pandai merajuk-rajuk.. sudah pandai baling2 barang.. suka sgt pada perhatian... mgkn x lama lagi adik baru akan dpt perhatian lbh dr umminya.. lumrah.. cuma nak kena biasakan diri...

catatan 10.5.2016

Untuk Dia

Sosok agung Khadijah binti Khuwailid ra yang telah menemani Rasulullah SAW selama 25 tahun menjadi istri beliau......bahkan ketika pertama kali Rasulullah SAW menerima wahyu.....beliau pulang dalam kondisi ketakutan dan menggigil badannya.....kemudian meminta Khadijah untuk menyelimutinya......Selimuti aku.....Selimuti aku.....Kemudian Khadijah menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya.....setelah Rasulullah SAW menjelaskan semua kejadian yang dialaminya dan mengatakan.....Sesungguhnya aku cemas atas diriku akan binasa.....Khadijah pun menghibur beliau dengan mengatakan.....JANGAN TAKUT....DEMI ALLAH....TUHAN TIDAK AKAN MEMBINASAKAN KAMU....KAMU SELALU MENYAMBUNG TALI PERSAUDARAAN....MEMBANTU ORANG YANG SENGSARA.....MEMULIAKAN TAMU....MENOLONG ORANG YANG KESUSAHAN KARENA MENEGAKKAN KEBENARAN.......

Akhwat.....beberapa hal di bawah ini setidaknya menjadi renungan bagi ukhti sebagai istri supaya disayangi dan di cintai suami......


Jangan membiarkan suamimu memandang dalam keadaan dirimu tidak
menggembirakannya. Wanita yang paling baik adalah wanita yang selalu
membuat suaminya bahagia.

Senyuman senatiasa menghiasi bibirmu setiap anda dipandang oleh sang suami.

Perbanyaklah mencari keridhaan suami dengan mentaatinya, sejauh mana
ketaatan anda kepada suami, sejauh itu pulalah dia merasakan cintamu
kepadanya dan dia akan segera menuju keridhaanmu.

Pilihlah waktu yang tepat untuk meluruskan kesalahan suami.

Jadilah dirimu orang yang lapang dada, janganlah sekali-kali menyebut-nyebut kekurangan suami anda kepada orang lain.

Perbaikilah kesalahan suami dengan segala kemampuan dan kecintaan yang anda miliki, janganlah berusaha melukai perasaannya.

Janganlah memuji-muji laki-laki lain dihadapan suami kecuali sifat diniyah yang ada pada laki-laki tersebut.

Janganlah engkau benarkan ucapan negatif dari orang lain tentang suamimu.

Upayakan untuk tampil di depan suamimu dengan perbuatan yang disenanginya dan ucapan yang disenanginya pula.

Berilah pengertian kepada suami anda agar dia menghormatimu dan saling
menghormati dalam semua urusan.

Merasa senang berkunjung kepada kedua orang tuanya.

Janganlah engkau menampakkan kejemuan padanya, jika terjadi kekurangan materi ingatlah bahwa apa yang ia berikan kepadamu sudah lebih dari cukup.

Biasakanlah dirimu tertawa bila ia tertawa, menangis dan bersedih jika ia
bersedih. Karena bersatunya perasaan akan melahirkan perasaan cinta kasih.

Diam dan perhatikanlah jika ia berbicara.

Janganlah banyak mengingatkan bahwa engkau pernah meminta sesutu
kepadanya. Bahkan jangan diingatkan kecuali jika engkau tahu bahwa ia mudah untuk diingatkan.

Janganlah engkau mengulangi kesalahan yang tidak disenangi oleh suamimu dan ia tidak suka melihatnya.

Bila engkau melihat suamimu shalat sunnah di rumah, hendaknya kamu berdiri dan ikut shalat dibelakangnya. Jika ia membaca, hendaknya kamu duduk mendengarkannya.

Jangan berlebih-l;ebihan berbicara tentang angan-angan pribadi di depan suami, tetapi mintalah selalu agar ia menyebutkan keinginan pribadinya di depanmu.

Janganlah mendahulukan pendapatmu dari pendapatnya pada setiap masalah, baik yang kecil maupun yang besar. Hendaklah cintamu kepadanya mendorong anda mendahulukan pendapatnya.

Janganlah engkau mengerjakan shaum sunnah kecuali dengan izinnya, dan
jangan keluar rumah kecuali dengan sepengetahuannya.

Jagalah rahasia yang disampaikan kepadamu dan janganlah menyebarkannya sekalipun kepada kedua orang tuanya.

Hati-hati jangan sampai menyebut-nyebut bahwa dirimu lebih tinggi derajatnya dari derajat suami. Hal itu akan mengundang kebencian kepadamu.

Jika salah satu dari orang tuanya sakit atau kerabatnya, maka kamu punya kewajiban untuk menjenguk bersamanya.

Sesuaikanlah peralatan rumah tanggamu dengan barang-barang yang
disenangi suamimu.

Jangan sampai kamu meninggalkan rumah meskipun sedang bertengkar
dengannya.

Hindari sifat cemburu, sesungguhnya cemburu adalah senjata penghancur.

Janganlah mengabaikan pemimpinmu (suami) dengan alasan bahwa ia telah menjadi suamimu.

Janganlah kamu berbicara dengan sang suamimu, seakan-akan dirimu suci dan dia berdosa.

Jagalah perasaannya, jangan gembira ketika dia sedang sedih dan jangan menangis ketika dia gembira.

Perbanyaklah menyebut-nyebut keutamaan suamimu di hadapannya.

Perlihatkan kepada suamimu bahwa kamu turut merasakan apa yang dirasakan sang suami tatkala ia tidak berhasil mencapai maksud dan tujuannya.

Perbaharuilah (tekad suami) ketika terjadi kegagalan.

Jauhilah sifat dusta karena hal itu akan menyakitkannya.

Ucapkanlah rasa syukur dan terima kasih pada waktu ia memberikan sesuau kepadamu.

Selamat Berjuang.....


Jaga perasaan Suamimu

          
 Umamah binti Al-Harits mewasiatkan kepada anak perempuannya ketika ia mengantarkan putrinya kepada suaminya. Umamah berkata, “Wahai putriku, wasiat ini seandainya ditinggalkan pastilah suamimu akan menjauh darimu. Wasiat ini adalah peringatan bagi yang lalai dan pengingat bagi yang berakal.
          
  Wahai putriku, seandainya perempuan itu tidak perlu keluar, hendaknya tidak keluar dari rumahnya karena kedua orang tuanya sangat membutuhkannya. Dan aku adalah orang yang paling tidak pernah keluar rumah. Namun, perempuan itu diciptakan untuk laki-laki, dan laki-laki diciptakan untuk perempuan.
         
   Wahai putriku, sesungguhnya engkau telah berpisah dari penjagaan kedua orang tuamu, engkau telah meninggalkan gubuk tempat tinggal menuju istana yang belum engkau ketahui dan seorang pendamping yang belum engkau kenal. Maka jadikanlah, ia seorang raja bagi dirimu, dan jadikanlah dirimu seorang budak untuknya. 
          
  Jagalah lima perkara pada dirinya, maka ia akan menjadi simpanan pahala untukmu:

Pertama, Dampingi suamimu dengan sikap qana’ah dan bergaulah dengannya dengan ketaatan yang baik. Karena didalam qana’ah itu terdapat ketenangan hati dan didalam pergaulan yang baik terdapat keridhaan dari Rabbmu.

Kedua, Jagalah penampilan dan aroma tubuhmu. Jangan sampai kedua matanya mendapatimu dalam penampilan yang tidak sedap dipandang, dan jangan pula ia mencium aroma tubuhmu kecuali dalam keadaan harum semerbak.

Ketiga, Jagalah waktu makan dan tidurnya. Karena rasa lapar itu dapat membakar hati, dan kurang tidur itu dapat menyulut amarah.

Keempat, Jagalah hartanya dengan pembelanjaan yang baik dan uruslah kerabat serta keluarganya dengan pengurusan yang baik.

Kelima, Janganlah engkau membuka rahasianya dan janganlah engkau menentang perintahnya. Karena, jika engkau membuka serta menyebarkan rahasianya, maka ia pun mengkhianatimu. Dan jika engkau menentang perintahnya, berarti engkau telah memancing amarahnya. Berhati-hatilah, jangan sampai engkau menampakkan kegembiraan ketika suami sedang bersedih, dan menampakkan kesedihan ketika suami sedang gembira. Karena, yang pertama dapat menyinggung perasaannya, sedangkan yang kedua dapat mengurangi kebahagiaannya.
           
 Sebesar apa engkau sangat menghormati suami, sebesar itu pula engkau akan dimuliakan oleh suamimu. Ketika engkau selalu menaati suami, suami pun akan selalu menyayangimu. Ketahuilah olehmu, wahai putriku, engkau tidak akan mampu melakukan itu semua, sampai engkau dapat lebih mendahulukan ridha suami daripada ridhamu sendiri, mendahulukan keinginannya daripada keinginanmu sendiri, baik pada sesuatu yang engkau sukai ataupun tidak. Maka, pasti Allah akan memberikanmu kebaikan, dan sekarang aku titipkan dirimu kepada Allah."
        
    Ketahuilah, wahai saudariku mukminah, bahwa suamimu tidak akan mencintaimu kecuali ia dapat merasakan rasa cintamu kepadanya. Karena cinta itu adalah perasaan yang saling memberi. Setiap orang pasti akan condong untuk mencintai orang yang mencintai dan memberi perhatian kepadanya.
          
  Apakah artinya cinta dalam kehidupan berumah tangga (suami istri); ia adalah keikhlasan, ketaatan, memberi dan lebih mendahulukan pasangan. Cinta adalah mendahulukan hak suami daripada hakmu sendiri. 
           
 Saling menghormati saling memberi, memanggil dengan panggilan yang paling manis dan disukai, dan senyum di wajah adalah perkara-perkara yang dapat membukakan pintu cahaya yang sejati dan kebahagiaan yang hakiki bagi sang istri. Oleh karena itu, sudah seharusnya suami menjadi orang yang paling dicintai oleh istri.
         
   Ingatlah wahai istri, perkataan seorang laki-laki ketika ia berkata, “Apa yang akan dikatakan seorang istri tentang suaminya yang telah meninggalkan semua perempuan dan memilih dirinya sebagai istrinya? Apa yang akan dilakukan seorang istri kepada suaminya yang telah meninggalkan kedua orang tuanya, keluarga, dan teman-temannya, dan tidak ada yang dapat membuatnya ridha dan senang kecuali istrinya?”
     
       Wahai istri, engkau adalah sumber kesenangan suami, engkaulah teman setianya, engkau kekasihnya, alangkah jelasnya ungkapan Al-Qur’an ini:

“….Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka…” (Al-Baqarah [2] : 187)

Jagalah perasaan suamimu melebihi perasaan orang tuamu

Suami adalah seorang pemimpin dalam sebuah rumah tangga, mereka harus dihormati dan dijalankan semua perintahnya, selama perintahnya bukan untuk berbuat maksiat. Selain itu, seorang istri harus berusaha untuk menjaga hatinya dan perasaannya. Janganlah sampai seorang istri sering menyakiti hati suaminya, jika tidak ingin kehilangannya.


ู„ุงَ ุชُุคْุฐِูŠ ุงู…ْุฑَุฃَุฉُ ุฒَูˆْุฌَู‡َุง ูِูŠ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ุฅِู„ุงَّ ู‚َุงู„َุชْ ุฒَูˆْุฌَุชُู‡ُ ู…ِู†ْ ุงู„ْุญُูˆْุฑِ ุงู„ْุนِูŠْู†ِ ู„ุงَ ุชُุคْุฐِูŠْู‡ِ ู‚َุงุชَู„َูƒَ ุงู„ู„ู‡ُ ูَุฅِู†َّู…َุง ู‡ُูˆَ ุนِู†ْุฏَูƒَ ุฏَุฎِูŠْู„ٌ ูŠُูˆْุดِูƒُ ุฃَู†ْ ูŠُูَุงุฑِู‚َูƒَ ุฅِู„َูŠْู†َุง .

Jika seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, niscaya isterinya yang bidadari berkata: “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu. Sesungguhnya dia di sisimu hanyalah orang yang mampir. Sebentar lagi dia akan menceraikan kamu untuk berpulang kepadaku.” (HR. Ahmad, shahih menurut Al-Albani)

Seorang wanita hendaknya untuk lebih menjaga hati suaminya, jika suaminya memang bersalah ingatkanlah dengan baik-baik, jangan meninggikan suara dihadapan seorang suami agar hatinya tidak tersakiti. Lantas siapakah yang harus dijaga perasaannya, apakah suaminya atau orangtuanya (orang tua istri) ? Untuk menjawab pertanyaan ini marilah kita simak kisah Ummu Habibah, salah satu istri Rasululloh.

Ummu Habibah adalah salah satu istri Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam, beliau merupakancontoh istri yang sangat menjaga perasaan orangtuanya. Ketika terjadi peristiwa fathul makkah, Abu Sufyan (bapak Ummu Habibah), datang menemui Ummu Habibah dirumahnya dengan tujuan untuk melobi Rasululloh dan melunakkan hati beliau, sehingga beliau menggagalkan rencana untuk menyerang Makkah. Pada saat itu, Abu Sufyan masih berstatus kafir dan ingin duduk diatas alas duduk Rasululloh. Namun dengan tegas Ummu Habibah melarang ayahnya sendiri untuk duduk diatas alas duduk tersebut, sambil berkata, “Jangan kau duduk disini ? Ini alas duduk Rasululloh shallallohu’alaihi wa sallam sedangkan engkau seorang musyrik dan najis.” Ummu Habibah tidak ingin ayahnya sendiri duduk diatas alas duduk suaminya karena sangat menjaga perasaan suaminya. Oleh karena itu, sudah selayaknya seorang istri lebih menjaga perasaan suaminya melebihi perasaan orang tuanya sendiri.

Jaga Ucapanmu


Apapun yang kita ucapkan terhadap ibu kita, baik atau buruknya selalu disimpan di hatinya.
Ketika kita marah, kita bahkan tidak sengaja membentak ibu.
Ketika ibu memarahi kita, kita selalu melawan, menolak untuk dimarahi.
Tapi jangan lupakan!
Ketika ibu menasihati kita, selalu ingatlah bahwa hanya beliau yang tau isi hati kita. Beliau ingin yang terbaik untuk kita. Jangan kita merasa sudah bisa, merasa sudah pintar, karena kita akan jatuh karenanya. Jagalah ucapan kita terhadap ibu. Ucapkanlah yang baik dan lembut pada ibu kita. Kerana kita akan menyesalinya ketika beliau tiada.


Jagalah ibumu

Salam, saya memasukkan entri ini kerana melihat kekalutan di luar sana bila mana ada insan-insan yang sanggup mengabaikan ibunya sendiri. Ingat sajalah kawan kita juga akan meniti usia tua, kita juga akan menghampiri dan melewati usia emas dan juga akan menjadi lemah dan tidak bermaya.

Jadi usahlah kita mengharap anak-anak kita menghargai diri kita jika sekarang kita tidak menghargai ibu dan bapa kita. Usahlah kita mengharap anak-anak kita menghormati kita jika sekarang kita tidak menghormati ibu dan bapa kita. Usahlah kita harap bakti anak-anak kita jika sekarang kita tidak berbakti kepada kedua ibu bapa kita. Usahlah kita mengharap doa-doa mereka jika sekarang kita tidak mendoakan ibu bapa kita. Usahlah kita mengharap mereka menziarahi kubur kita, jika sekarang kita tidak menziarahi kubur arwah ibu bapa kita. Usahlah kita sesalkan jika kita tidak sempat berbakti kepada kedua ibu bapa kita, tetapi sesalkanlah mengapa SEKARANG kita tidak berbakti kepada mereka.

Ya kawan.........usahlah mengharapkan orang lain hatta anak sendiri jika kita sendiri tidak boleh menjadi anak yang boleh di harap. Adakah pemberian bulanan kita sebanyak RM200/RM300/RM500/RM1000 cukup untuk membayar pengorbanan ibu kita melahirkan kita? Adakah duit kita itu cukup untuk membayar hatta setitik susu yang ibu kita berikan, membayar penah lelah dan pengorbanan ibu kita membesarkan kita, tidak tidur malam ibu kita kerana menjaga kita ketika sakit dan demam?

Hargailah mereka ketika mereka masih hidup ini, dan jika pun mereka telah meninggal dunia teruskanlah berbakti kepada mereka dengan menghadiahkan amal-amal jariah dan doa-doa yang berterusan. Moga-moga kita menjadi anak yang tahu menghargai, dan moga-moga anak-anak kita juga akan mengikut jejak langkah yang telah kita tinggalkan ini.

Pintaku jika ada insan-insan yang bertengkar dengan ibu bapa, yang tidak bertegur sapa dengan ibu bapa, yang tidak mahu menjaga ibu bapa, yang jarang-jarang bertanya khabar ibu bapa, cepat-cepatlah eratkan kembali silaturrahim, cepat-cepatlah berbakti kepada ibu bapa kita ketika kita masih diberikan PELUANG olehNYA.

Kita tidak akan sesekali menang jika bertengkar dengan mereka. Mereka tidak akan sesekali berubah menjadi orang lain kalaupun kita membuang mereka. Mereka tetap ibu dan bapa kita. Tiada mereka tiadalah kita di sini (dengan izinNYA). Tiada mereka, tiadalah kita di dunia ini. Tiada mereka, tidaklah kita menjadi seperti diri kita sekarang. Redha Allah terletak pada redha ibumu (lelaki) dan rehda suamimu (perempuan)

Sesal sesaat terhadap benda yang telah berlaku tiada gunanya. Gunakanlah masa-masa sekarang dan masa-masa akan datang sebaiknya.

p/s: hanifa dan adik jaga ummi, Wan Midah, Wan Tipah, Atok Lan ya...๐Ÿ˜Š

Ya Allah... permudahkan urusanku


Komunikasi adalah sesuatu yg mudah, susahnya ialah apabila kita tidak menyebutnya dengan perkataan yg mudah...

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahawa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya....

  Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cubaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan....

Nikmat itu kadang-kadang tidak disedari, hanya apabila ia telah hilang barulah manusia benar-benar terasa...

 Jagalah dirimu baik-baik, usahakanlah kemuliaannya, kerana engkau dipandang manusia bukan kerana rupa tetapi kesempurnaan budi dan adab...

 
Seseorang yang melakukan kesalahan dan tidak membetulkannya telah melakukan satu kesalahan lagi....

Orang yg paling berkuasa adalah orang yg dapat menguasai dirinya sendiri...

  Setiap manusia adalah arkitek kehidupannya sendiri. Dia membinanya seperti mana yang dikehendakinya namunselepas dia membina apa yang dikehendakinya, kadang kala dia mendapati bahawa dia tidak menyukai apa yang telah dibinanya dan mencari seseorang atau sesuatu untuk dipersalahkan daripada mencuba untuk menukar dirinya sendiri...

Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi....

Salam Tahajud...

Moga Dalam Redha Allah.

337,
KPJ Seremban, 4.41, 29 May 2016
-hans87-





Bumi Tuhan... Bersaksilah